Home

Menguasai Istilah-Istilah Desain Interior

×

Menguasai Istilah-Istilah Desain Interior

Share this article
Istilah-istilah desain interior

Table of Contents

Pengelompokan Istilah Desain Interior

Istilah-istilah desain interior

Istilah-istilah desain interior – Memahami istilah-istilah dalam desain interior sangat penting bagi para profesional maupun penggemar desain. Pengelompokan istilah ini berdasarkan gaya desain membantu dalam mengklasifikasikan dan memahami elemen-elemen kunci yang membentuk karakteristik masing-masing gaya. Pengelompokan ini juga mempermudah komunikasi dan pemahaman antara desainer dan klien.

Berikut ini akan dijelaskan klasifikasi istilah desain interior berdasarkan gaya desain, hirarki istilah, contoh istilah untuk setiap gaya, istilah yang sering berpasangan, dan contoh kalimat yang mengintegrasikan beberapa istilah dalam satu kalimat.

Klasifikasi Istilah Desain Interior Berdasarkan Gaya Desain

Gaya desain interior sangat beragam, masing-masing dengan karakteristik dan istilah spesifik. Beberapa gaya desain yang populer dan istilah-istilah yang terkait diantaranya adalah minimalis, modern, klasik, dan industrial.

  • Minimalis: Dikenal dengan kesederhanaan, fungsionalitas, dan penggunaan warna netral. Istilah yang sering digunakan antara lain: line clean, open space, furnitur multifungsi, palet warna monokromatik.
  • Modern: Menekankan pada bentuk geometris, garis-garis bersih, dan material modern. Istilah yang sering digunakan antara lain: material metalik, pencahayaan tersembunyi, desain asimetris, ruang terbuka.
  • Klasik: Ditandai dengan kemewahan, detail ornamen yang rumit, dan penggunaan material mewah. Istilah yang sering digunakan antara lain: ornamen ukiran, moulding, wallpaper bermotif, furnitur kayu antik.
  • Industrial: Mengadopsi elemen-elemen pabrik dan gudang, dengan penekanan pada material mentah dan tampilan yang kasar. Istilah yang sering digunakan antara lain: bata ekspos, pipa logam, pencahayaan vintage, lantai beton.

Hirarki Istilah Desain Interior

Istilah desain interior dapat diurutkan secara hirarkis, dari yang paling umum hingga yang paling spesifik. Misalnya, “furnitur” merupakan istilah umum, sementara “sofa Chesterfield” merupakan istilah yang lebih spesifik.

  1. Elemen Desain Umum: Warna, tekstur, cahaya, ruang.
  2. Elemen Desain Spesifik: Furnitur, pencahayaan, material, aksesoris.
  3. Gaya Desain: Minimalis, modern, klasik, industrial, dll.
  4. Istilah Spesifik Gaya: (Contoh untuk gaya minimalis): Line clean, open space, furnitur multifungsi.

Contoh Istilah Desain Interior Berpasangan atau Saling Berkaitan, Istilah-istilah desain interior

Banyak istilah desain interior yang sering digunakan berpasangan atau saling berkaitan karena saling melengkapi dan mendukung konsep desain tertentu. Berikut beberapa contohnya:

  • Warna dan Tekstur: Warna pastel yang lembut dengan tekstur kain beludru menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.
  • Cahaya dan Bayangan: Penggunaan pencahayaan tersembunyi dan bayangan yang tepat dapat menciptakan efek dramatis pada ruangan.
  • Furnitur dan Ruang: Pemilihan furnitur yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan ruang dan menciptakan aliran sirkulasi yang baik.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Minimal Tiga Istilah Desain Interior

Berikut contoh kalimat yang menggunakan minimal tiga istilah desain interior untuk setiap gaya desain:

  • Minimalis: Ruangan ini didesain dengan konsep open space yang luas, menggunakan furnitur multifungsi yang minimalis, dan palet warna monokromatik yang menenangkan.
  • Modern: Desain interior modern ini memadukan material metalik yang berkilau, pencahayaan tersembunyi yang dramatis, dan desain asimetris yang unik.
  • Klasik: Ruang tamu ini dihiasi dengan ornamen ukiran yang rumit, moulding pada dinding, dan furnitur kayu antik yang elegan.
  • Industrial: Dinding bata ekspos, pipa logam yang terekspos, dan pencahayaan vintage menciptakan suasana industrial yang autentik.

Definisi dan Penjelasan Istilah Desain Interior

Desain interior merupakan bidang yang kompleks, melibatkan berbagai istilah spesifik yang krusial untuk memahami proses dan hasil akhir sebuah proyek. Pemahaman yang mendalam terhadap istilah-istilah ini penting bagi klien dan desainer interior untuk berkomunikasi secara efektif dan memastikan keselarasan visi.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah desain interior yang sering digunakan, disertai contoh penerapan dan perbandingan antar istilah yang serupa.

Lima Istilah Desain Interior yang Sering Digunakan

Berikut penjelasan lima istilah desain interior yang paling sering digunakan, beserta contoh penerapannya dalam proyek desain interior:

  • Space Planning: Merupakan proses perencanaan tata letak ruangan untuk memaksimalkan fungsi dan estetika. Contoh penerapan: Dalam mendesain apartemen studio, space planning akan menentukan letak dapur, kamar tidur, dan ruang tamu agar tetap fungsional dan nyaman meskipun dalam area terbatas. Hal ini melibatkan penentuan ukuran dan posisi furnitur untuk menunjang aktivitas penghuni.
  • Layout: Gambaran visual dari pengaturan ruangan, termasuk penempatan furnitur dan elemen arsitektural. Contoh penerapan: Layout akan menunjukkan secara detail bagaimana furnitur dan elemen dekorasi lainnya diatur dalam ruang makan, memastikan aliran sirkulasi yang lancar dan nyaman bagi penghuni saat makan bersama.
  • Ambiance: Suasana atau perasaan yang diciptakan di dalam sebuah ruangan melalui kombinasi elemen desain seperti pencahayaan, warna, tekstur, dan furnitur. Contoh penerapan: Untuk menciptakan ambiance yang tenang dan menenangkan di kamar tidur utama, digunakan warna-warna netral, pencahayaan redup, dan tekstur kain yang lembut.
  • Furnishing: Meliputi semua perlengkapan dan perabot yang digunakan di dalam ruangan, seperti sofa, kursi, meja, dan tempat tidur. Contoh penerapan: Pemilihan furnishing untuk ruang keluarga berfokus pada kenyamanan dan fungsionalitas, dengan pemilihan sofa yang empuk dan meja kopi yang praktis.
  • Décor: Elemen dekoratif yang menambahkan sentuhan estetika pada ruangan, seperti bantal, vas bunga, lukisan, dan karpet. Contoh penerapan: Décor yang dipilih untuk ruang tamu mencerminkan gaya desain modern minimalis dengan penggunaan aksesoris yang sederhana namun elegan.

Perbandingan Istilah Desain Interior yang Serupa

Berikut tabel perbandingan antara tiga istilah desain interior yang memiliki arti serupa namun tetap memiliki perbedaan:

Istilah Definisi Perbedaan Contoh Penerapan
Space Planning Perencanaan tata letak ruangan untuk memaksimalkan fungsi dan estetika. Fokus pada fungsi dan efisiensi ruang. Menentukan letak dapur dan kamar mandi agar efisien dalam rumah berukuran kecil.
Layout Gambaran visual pengaturan ruangan, termasuk penempatan furnitur. Representasi visual dari space planning. Denah ruangan yang menunjukkan posisi furnitur dan elemen arsitektural.
Ergonomi Desain yang mempertimbangkan kenyamanan dan kesehatan pengguna. Fokus pada kenyamanan fisik dan efisiensi penggunaan ruang. Pemilihan kursi kerja yang ergonomis untuk mendukung postur tubuh yang baik.

Perbedaan Furnishing dan Décor

Meskipun keduanya berkaitan dengan perlengkapan ruangan, furnishing dan décor memiliki perbedaan yang signifikan. Furnishing mengacu pada perabot fungsional seperti sofa dan meja, sedangkan décor merupakan elemen dekoratif yang menambah nilai estetika, seperti bantal hias atau lukisan.

Perbedaan Konsep Ergonomi dan Estetika

Ergonomi dan estetika merupakan dua aspek penting dalam desain interior, namun memiliki fokus yang berbeda. Ergonomi berfokus pada kenyamanan dan kesehatan pengguna, sedangkan estetika berfokus pada keindahan dan daya tarik visual ruangan. Contohnya, kursi ergonomis mungkin tidak selalu estetis, sementara sofa yang indah mungkin kurang ergonomis. Desain interior yang sukses akan menyeimbangkan kedua aspek ini.

Istilah Desain Interior Berdasarkan Elemen dan Prinsip: Istilah-istilah Desain Interior

Pemahaman yang mendalam terhadap elemen dan prinsip desain interior sangat krusial dalam menciptakan ruang yang estetis, fungsional, dan nyaman. Elemen desain membentuk dasar komposisi ruang, sementara prinsip desain memandu bagaimana elemen-elemen tersebut diorganisir dan diintegrasikan secara harmonis. Penguasaan keduanya akan menghasilkan desain interior yang terencana dengan baik dan mampu menyampaikan pesan visual yang diinginkan.

Istilah Desain Interior Berdasarkan Elemen Desain

Elemen desain merupakan komponen dasar yang membentuk sebuah karya desain. Pemahaman tentang elemen ini akan membantu dalam memilih dan mengaplikasikan material serta furnitur secara tepat.

  • Garis: Garis dapat menciptakan kesan dinamis (garis diagonal), tenang (garis horizontal), atau formal (garis vertikal). Penggunaan garis berpengaruh pada proporsi dan arah pandang.
  • Bentuk: Bentuk meliputi bentuk geometris (persegi, lingkaran, segitiga) dan bentuk organik (alami, tidak beraturan). Bentuk-bentuk ini mempengaruhi karakter dan suasana ruangan.
  • Warna: Warna memiliki dampak psikologis yang kuat. Pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan suasana hangat, sejuk, energik, atau tenang.
  • Tekstur: Tekstur merujuk pada permukaan material, baik secara visual maupun sentuhan. Tekstur kasar dapat memberikan kesan natural, sementara tekstur halus menciptakan kesan elegan.
  • Ruang: Merupakan area tiga dimensi yang dihuni dan didefinisikan oleh dinding, langit-langit, dan lantai. Penggunaan ruang yang efektif menciptakan kenyamanan dan fungsionalitas.
  • Cahaya: Cahaya, baik alami maupun buatan, sangat penting untuk menciptakan suasana dan menonjolkan elemen desain lainnya. Pencahayaan yang tepat dapat meningkatkan estetika dan fungsionalitas ruangan.

Istilah Desain Interior Berdasarkan Prinsip Desain

Prinsip desain merupakan panduan dalam mengorganisir dan menggabungkan elemen desain agar menciptakan komposisi yang harmonis dan seimbang. Penerapan prinsip desain yang tepat akan menghasilkan desain yang estetis dan fungsional.

  • Keseimbangan: Keseimbangan visual dicapai melalui distribusi elemen desain yang merata. Terdapat keseimbangan simetris (cerminan) dan asimetris (tidak simetris namun seimbang).
  • Proporsi: Merupakan hubungan ukuran dan skala antara elemen-elemen desain. Proporsi yang tepat menciptakan harmoni dan keindahan.
  • Irama: Irama menciptakan gerakan mata dan rasa kontinuitas melalui pengulangan, gradasi, atau transisi elemen desain.
  • Penekanan: Menciptakan titik fokus visual untuk menarik perhatian. Penekanan dapat dicapai melalui penggunaan warna, bentuk, tekstur, atau cahaya yang kontras.
  • Kesatuan: Kesatuan dicapai melalui harmoni dan keselarasan antara semua elemen desain. Kesatuan menciptakan kesan utuh dan terpadu.

Contoh Penerapan Prinsip Desain Interior

Berikut beberapa contoh penerapan prinsip desain interior dengan menggunakan istilah-istilah yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • Ruang tamu dengan keseimbangan simetris: Dua sofa identik ditempatkan secara simetris di kedua sisi meja kopi, menciptakan kesan formal dan seimbang. Garis vertikal dari dinding dan garis horizontal dari furnitur memperkuat kesan simetris ini.
  • Kamar tidur dengan keseimbangan asimetris: Sebuah tempat tidur besar di satu sisi ruangan diimbangi dengan lemari pakaian dan meja rias di sisi lainnya. Meskipun tidak simetris, komposisi ini tetap seimbang karena perbedaan ukuran dan berat visualnya terdistribusi dengan baik. Warnawarna netral dan tekstur lembut menciptakan suasana tenang.
  • Ruang makan dengan irama: Penggunaan kursi makan yang sama dan lampu gantung yang berulang menciptakan irama visual yang menenangkan. Warna yang konsisten dan bentuk yang serupa memperkuat irama tersebut.
  • Ruang keluarga dengan penekanan: Sebuah perapian yang besar dengan bentuk unik dan tekstur batu alam menjadi titik fokus utama ruangan. Cahaya yang diarahkan pada perapian semakin memperkuat penekanan ini.

Penerapan Warna Monokromatik dalam Desain Interior Minimalis Modern

Warna monokromatik menggunakan berbagai nuansa dari satu warna dasar. Dalam desain interior minimalis modern, skema warna monokromatik, misalnya berbasis warna abu-abu, dapat menciptakan suasana yang tenang dan elegan. Nuansa abu-abu muda dapat digunakan pada dinding untuk menciptakan kesan lapang, sementara nuansa abu-abu gelap digunakan pada furnitur dan aksesoris untuk menciptakan kontras. Tekstur yang digunakan dapat berupa material kayu yang halus untuk lantai dan furnitur, serta kain linen atau katun untuk sofa dan bantal.

Sentuhan logam dengan warna perak atau emas dapat ditambahkan sebagai aksen untuk memberikan kesan mewah namun tetap minimalis.

Perwujudan Keseimbangan Simetris dan Asimetris dalam Desain Interior

Keseimbangan simetris dan asimetris menciptakan kesan yang berbeda dalam desain interior. Keseimbangan simetris, seperti pada ruang tamu klasik, seringkali menampilkan furnitur dan elemen dekorasi yang identik di kedua sisi titik pusat, misalnya cermin besar atau perapian. Penggunaan warna, tekstur, dan bentuk yang sama di kedua sisi menciptakan keseimbangan yang formal dan seimbang. Sebaliknya, keseimbangan asimetris, seperti yang sering ditemukan dalam desain interior kontemporer, menggunakan elemen dengan ukuran, bentuk, dan warna yang berbeda untuk menciptakan keseimbangan visual.

Misalnya, sebuah sofa besar di satu sisi ruangan dapat diimbangi dengan beberapa kursi dan meja samping yang lebih kecil di sisi lainnya. Komposisi ini tetap seimbang karena distribusi visual yang terencana dan penggunaan elemen-elemen yang kontras namun harmonis.

Tau nggak sih, banyak banget istilah-istilah desain interior yang bikin kepala pusing, kayak mid-century modern atau biophilic design. Nah, biar nggak makin bingung, coba deh cari referensi tambahan, misalnya cek isi surakarta desain interior buat dapetin gambaran lebih luas. Dari situ, kamu bisa lebih paham aplikasi istilah-istilah itu di dunia nyata, trus bisa langsung pede ngobrolin desain interior dengan para arsitek atau kontraktor, deh! Soalnya, ngerti istilahnya itu kunci banget buat ngebahas proyek desain impianmu.

Istilah Desain Interior dan Material

Istilah-istilah desain interior

Pemahaman mendalam tentang berbagai material dan istilah yang terkait sangat krusial dalam desain interior. Pilihan material tidak hanya mempengaruhi estetika ruangan, tetapi juga fungsionalitas, daya tahan, dan keseluruhan suasana yang ingin diciptakan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah desain interior yang berhubungan dengan berbagai jenis material, contoh kombinasi material, serta penerapannya dalam beberapa gaya desain.

Istilah Desain Interior Berkaitan dengan Material

Berbagai jenis material menawarkan karakteristik unik yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan desain interior yang menarik. Pemahaman istilah yang tepat untuk setiap material akan membantu dalam berkomunikasi secara efektif dengan arsitek, kontraktor, dan pemasok.

  • Kayu: Mulai dari kayu solid seperti jati, mahoni, hingga kayu lapis (plywood), engineered wood (seperti particle board, MDF), dan veneer.
  • Batu: Termasuk batu alam seperti marmer, granit, batu andesit, dan batu buatan (engineered stone) seperti quartz.
  • Logam: Beragam pilihan seperti baja tahan karat (stainless steel), kuningan, tembaga, aluminium, dan besi tempa.
  • Kain: Mulai dari jenis kain alami seperti katun, linen, sutra, hingga kain sintetis seperti poliester, nilon, dan microfiber. Perlu juga diperhatikan tekstur kain seperti beludru, sutera, atau linen.
  • Kaca: Termasuk kaca bening, kaca berwarna, kaca patri, kaca tempered (untuk keamanan), dan kaca reflektif.

Contoh Kombinasi Material dalam Desain Interior

Kombinasi material yang tepat dapat menciptakan harmoni dan keseimbangan dalam sebuah ruangan. Berikut beberapa contohnya:

Ruangan Kombinasi Material Penjelasan
Ruang Tamu Modern Dinding plester halus, lantai kayu engineered oak, sofa dengan kain linen, meja kopi dari baja dan kaca Kombinasi tekstur halus dan kasar menciptakan keseimbangan visual yang menarik.
Kamar Tidur Minimalis Lantai kayu jati solid, headboard kayu lapis dengan finishing natural, sprei katun putih Kesederhanaan material alami menciptakan suasana tenang dan nyaman.
Dapur Kontemporer Kabinet kayu jati dengan countertop granit, backsplash keramik, lantai porselen Kombinasi material yang tahan lama dan mudah dibersihkan ideal untuk dapur.

Penerapan Batu Alam dalam Desain Interior Modern

Batu alam, khususnya marmer dan granit, sering digunakan dalam desain interior modern untuk menciptakan kesan mewah dan elegan. Marmer dengan urat-uratnya yang khas memberikan nuansa klasik yang timeless, sementara granit menawarkan ketahanan dan pilihan warna yang lebih beragam. Penggunaan batu alam pada dinding aksen, lantai, atau meja dapur dapat menghasilkan efek visual yang dramatis dan menawan. Misalnya, penggunaan granit hitam akan menciptakan kesan modern yang minimalis, sedangkan marmer putih akan menghasilkan tampilan yang lebih terang dan luas.

Karakteristik dan Keunggulan Kayu Jati dalam Desain Interior

Kayu jati dikenal karena kekuatan, keawetannya, dan keindahan serat kayunya yang unik. Ketahanan alami kayu jati terhadap hama dan cuaca membuatnya menjadi pilihan ideal untuk furnitur dan elemen interior lainnya. Warna keemasannya yang khas dan tekstur kayunya yang halus memberikan sentuhan kemewahan dan kehangatan pada ruangan. Penggunaan kayu jati menandakan kualitas dan ketahanan jangka panjang.

Kombinasi Material untuk Ruang Tamu Bergaya Klasik

Untuk ruang tamu bergaya klasik, kombinasi material yang tepat akan menciptakan suasana mewah dan elegan. Berikut contoh kombinasi yang dapat dipertimbangkan:

  • Lantai: Marmer atau parket kayu jati untuk memberikan kesan mewah dan hangat.
  • Dinding: Plester halus dengan cat warna netral atau wallpaper bermotif klasik.
  • Furnitur: Kayu mahoni atau jati dengan ukiran detail untuk memberikan kesan klasik yang autentik. Sofa dengan kain beludru atau sutra menambah sentuhan kemewahan.
  • Aksen: Logam kuningan atau tembaga pada lampu gantung atau aksesoris lainnya dapat menambah sentuhan kemewahan klasik.

Pemilihan material ini didasarkan pada kemampuannya untuk menciptakan suasana klasik yang elegan, dengan penggunaan material-material yang dikenal karena kualitas dan daya tahannya. Warna-warna netral dan aksen logam menambah nuansa kemewahan tanpa terlihat berlebihan.

Istilah Desain Interior dan Gaya Desain Tertentu

Pemahaman terhadap istilah-istilah spesifik dalam desain interior sangat krusial untuk mewujudkan konsep ruangan yang diinginkan. Istilah-istilah ini seringkali terkait erat dengan gaya desain tertentu, mencerminkan filosofi dan estetika yang mendasarinya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah kunci yang terkait dengan gaya desain Skandinavia, Jepang, dan Mediterania, serta perbandingan penerapan istilah pada gaya minimalis dan bohemian, dan perbedaan penggunaan istilah “lighting” dalam gaya industrial dan klasik.

Istilah Desain Interior Gaya Skandinavia

Gaya Skandinavia menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan penggunaan material alami. Istilah-istilah berikut sering dijumpai dalam konteks ini:

  • Hygge: Suasana nyaman dan hangat yang diciptakan melalui pencahayaan lembut, tekstur alami, dan warna-warna netral.
  • Lagom: Konsep keseimbangan dan kesederhanaan, menghindari berlebihan dalam dekorasi dan perabotan.
  • Minimalisme Skandinavia: Penerapan prinsip minimalis dengan fokus pada fungsionalitas dan estetika bersih, menggunakan warna-warna putih, abu-abu, dan krem.
  • Kayu Terang: Penggunaan kayu pinus atau birch yang tidak diwarnai atau hanya diberi lapisan tipis untuk mempertahankan warna alaminya.
  • Tekstil Alami: Penggunaan kain wol, linen, dan katun dalam berbagai tekstur dan warna netral.

Istilah Desain Interior Gaya Jepang

Desain interior Jepang mengedepankan kesederhanaan, harmoni dengan alam, dan rasa tenang. Beberapa istilah penting meliputi:

  • Wabi-sabi: Estetika yang menghargai keindahan ketidaksempurnaan dan kefanaan.
  • Shibui: Keindahan yang tenang dan understated, tanpa dekorasi yang berlebihan.
  • Shoji: Pintu dan jendela berpanel kertas yang memungkinkan cahaya masuk secara difus.
  • Tatami: Lantai yang terbuat dari anyaman jerami yang memberikan tekstur dan kehangatan.
  • Ikebana: Seni merangkai bunga yang menciptakan keseimbangan dan keindahan visual.

Istilah Desain Interior Gaya Mediterania

Gaya Mediterania terinspirasi oleh keindahan pantai dan iklim daerah Mediterania. Istilah-istilah berikut mencerminkan karakteristiknya:

  • Warna-warna Terang: Warna-warna seperti putih, biru muda, kuning, dan krem yang merefleksikan cahaya dan menciptakan suasana cerah.
  • Material Alami: Penggunaan batu alam, kayu, dan keramik untuk menciptakan suasana hangat dan alami.
  • Furnitur Sederhana: Furnitur yang fungsional dan nyaman dengan desain sederhana dan elegan.
  • Motif Floral: Penggunaan motif bunga dan tanaman dalam dekorasi untuk menciptakan suasana segar dan hidup.
  • Bukaan Lebar: Penggunaan jendela dan pintu yang besar untuk memaksimalkan cahaya alami dan pemandangan.

Perbandingan Istilah Desain Interior: Minimalis vs. Bohemian

Minimalis dan Bohemian, meskipun berbeda secara signifikan, keduanya merupakan gaya desain yang populer. Perbedaannya dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

  • Warna: Minimalis menggunakan palet warna netral dan terbatas, sementara Bohemian menggunakan warna-warna yang berani dan beragam.
  • Dekorasi: Minimalis menghindari dekorasi yang berlebihan, sedangkan Bohemian cenderung menggunakan banyak aksesoris dan tekstur.
  • Furnitur: Minimalis menggunakan furnitur fungsional dan sederhana, sementara Bohemian menggunakan furnitur dengan berbagai bentuk, ukuran, dan gaya.
  • Tekstur: Minimalis cenderung menggunakan tekstur yang halus dan sederhana, sementara Bohemian menggabungkan berbagai tekstur yang kaya.
  • Ruang: Minimalis menekankan pada ruang yang luas dan bersih, sedangkan Bohemian cenderung menciptakan ruang yang lebih intim dan penuh dengan detail.

Penerapan Istilah “Lighting” dalam Desain Interior: Industrial vs. Klasik

Penggunaan pencahayaan (“lighting”) sangat berpengaruh terhadap suasana ruangan. Perbedaan penerapannya dalam gaya industrial dan klasik terlihat jelas:

  • Gaya Industrial: Menekankan pencahayaan yang fungsional dan utilitarian, seringkali menggunakan lampu gantung industri, lampu sorot, dan lampu dengan material metalik yang menonjolkan kesan kasar dan autentik. Pencahayaan cenderung lebih tajam dan terarah.
  • Gaya Klasik: Menggunakan pencahayaan yang lebih lembut dan dramatis, seringkali menggunakan lampu kristal, lampu meja dengan detail ukiran, dan kandil untuk menciptakan suasana mewah dan elegan. Pencahayaan lebih difus dan lembut, menciptakan nuansa hangat dan romantis.

FAQ Lengkap

Apa perbedaan antara space planning dan layout?

Space planning adalah perencanaan keseluruhan ruang, termasuk fungsi dan alirannya. Layout adalah pengaturan furnitur dan elemen-elemen dalam ruang yang telah direncanakan.

Apa arti dari ambience dalam desain interior?

Ambience mengacu pada suasana atau nuansa keseluruhan sebuah ruangan, yang dipengaruhi oleh elemen-elemen seperti pencahayaan, warna, tekstur, dan aroma.

Apa itu mood board dan fungsinya?

Mood board adalah papan pengarah yang menampilkan gambar, tekstur, dan warna untuk menggambarkan konsep desain yang diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *